Frame Relay |
Agar dapat mengerti cara kerja frame relay, perhatikan penjelasan berikut. Pada gambar disamping, router R1, R2, dan R3 saling terhubung melalui frame relay. 3 buah PVC terdapat pada gambar ditunjukkan dengan garis putus-putus berwarna oranye, biru, dan hijau. PVC #1 merupakan jalur antara R1 dan R2 dimana ujung di sisi R1 mempunyai nomor DLCI 102 dan ujung di di sisi R2 mempuyai nomor DLCI 201. Begitu juga PVC #2 dan #3 masing-masing memiliki nomor DLCI sendiri di setiap ujungnya.
Setiap router wajib mengetahui nomor DLCI yang dimilikinya. Pada gambar disamping DLCI 102 dan 103 adalah milik R1, DLCI 201 dan 203 adalah milik R2, dan DLCI 301 dan 302 adalah miik R3. Jika kita tidak tahu nomor DLCI kita, maka proses pemetaan jalur tidak akan dapat dilakukan. Nomor DLCI biasanya diberikan oleh telco service provider yang bertanggung jawab atas “bentuk” PVC didalam jaringan frame relay tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kita hanya perlu mengetahui nomor DLCI untuk PVC yang akan menghubungkan kita ke tujuan, selebihnya adalah tanggung jawab dari telco service provider. Simpel kan?
Pada frame relay terdapat metode dynamic mapping dan static mapping. Keduanya merupakan metode untuk memetakan nomor DLCI milik suatu router dengan IP address router lainnya pada ujung yang berseberangan di PVC yang sama. Dengan demikian, R1 pada gambar diatas dapat mengetahui IP address dari interface R2 dan R3 yang terhubung kepadanya. Hal yang sama juga berlaku untuk R2 dan R3, mereka dapat mengetahui IP address dari interface router-router yang terhubung kepadanya.
Pada dynamic mapping, kita hanya perlu memberi tahu router kita nomor-nomor DLCI yang ia miliki, dan selanjutnya router akan mencari tahu sendiri IP address dari interface router-router yang berada di ujung seberang PVC yang sama dengan menjalankan suatu proses yang disebut inverse ARP. Berikut contoh cara konfigurasi dynamic mapping pada router R1 pada gambar sebelumnya:
Pada static mapping, selain nomor DLCI, kita juga harus tahu alamat IP dari router tujuan yang terhubung ke PVC yang sama. Berikut contoh konfigurasinya:
Setiap router wajib mengetahui nomor DLCI yang dimilikinya. Pada gambar disamping DLCI 102 dan 103 adalah milik R1, DLCI 201 dan 203 adalah milik R2, dan DLCI 301 dan 302 adalah miik R3. Jika kita tidak tahu nomor DLCI kita, maka proses pemetaan jalur tidak akan dapat dilakukan. Nomor DLCI biasanya diberikan oleh telco service provider yang bertanggung jawab atas “bentuk” PVC didalam jaringan frame relay tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kita hanya perlu mengetahui nomor DLCI untuk PVC yang akan menghubungkan kita ke tujuan, selebihnya adalah tanggung jawab dari telco service provider. Simpel kan?
Dynamic VS Static Mapping
Pada frame relay terdapat metode dynamic mapping dan static mapping. Keduanya merupakan metode untuk memetakan nomor DLCI milik suatu router dengan IP address router lainnya pada ujung yang berseberangan di PVC yang sama. Dengan demikian, R1 pada gambar diatas dapat mengetahui IP address dari interface R2 dan R3 yang terhubung kepadanya. Hal yang sama juga berlaku untuk R2 dan R3, mereka dapat mengetahui IP address dari interface router-router yang terhubung kepadanya.
Dynamic Mapping
Pada dynamic mapping, kita hanya perlu memberi tahu router kita nomor-nomor DLCI yang ia miliki, dan selanjutnya router akan mencari tahu sendiri IP address dari interface router-router yang berada di ujung seberang PVC yang sama dengan menjalankan suatu proses yang disebut inverse ARP. Berikut contoh cara konfigurasi dynamic mapping pada router R1 pada gambar sebelumnya:
R1(config-if)#frame-relay interface-dlci 102DLCI 102 dan 103 adalah DLCI yang berada di ujung PVC yang ada di sisi R1. Setelah dikonfigurasikan demikian, maka R1 akan menjalankan inverse ARP untuk mengetahui IP address dari router-router yang terhubung pada PVC yang sama. Berikut contoh hasilnya:
R1(config-if)#frame-relay interface-dlci 103
R1#show frame-relay map
Serial0/0/0 (up): ip 10.1.1.2 dlci 102, dynamic, broadcast, CISCO, status defined, active
Serial0/0/0 (up): ip 10.1.1.3 dlci 103, dynamic, broadcast, CISCO, status defined, active
Static Mapping
Pada static mapping, selain nomor DLCI, kita juga harus tahu alamat IP dari router tujuan yang terhubung ke PVC yang sama. Berikut contoh konfigurasinya:
R1(config-if)#frame-relay map ip 10.1.1.2 102Terlihat pada konfigurasi diatas bahwa kita melakukan pemetaan terhadap DLCI yang dimiliki R1 dengan IP address R2 dan R3 secara manual. Perlu diingat bahwa konfigurasi static mapping akan men-disable inverse ARP secara otomatis. Berikut contoh hasilnya:
R1(config-if)#frame-relay map ip 10.1.1.3 103
R1#show frame-relay mapSelain itu, secara default static mapping tidak akan meneruskan paket broadcast. Untuk membuat static mapping meneruskan paket broadcast, cukup tambahkan kata “broadcast” di setiap akhir konfigurasi static mapping sehingga konfigurasi dan hasilnya akan menjadi seperti ini:
Serial0/0/0.123 (up): ip 10.1.1.2 dlci 102, static, , CISCO, status defined, active
Serial0/0/0.123 (up): ip 10.1.1.3 dlci 103, static, , CISCO, status defined, active
R1(config-if)#frame-relay map ip 10.1.1.2 102 broadcast
R1(config-if)#frame-relay map ip 10.1.1.3 103 broadcast
R1#show frame-relay map
Serial0/0/0.123 (up): ip 10.1.1.2 dlci 102, static, broadcast, CISCO, status defined, active
Serial0/0/0.123 (up): ip 10.1.1.3 dlci 103, static, broadcast, CISCO, status defined, active
0 comments:
Post a Comment