OSPF virtual-link
Konsepnya adalah membangun sebuah jalur virtual pada area yang menghubungkan sebuah area dengan area 0. Area dimana virtual-link dibangun dapat disebut sebagai area transit. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut.
Pada gambar, area 2 dan area 0 terhubung melalui area 1. Karena itu area 1 akan dijadikan area transit dan OSPF virtual-link akan dibangun pada area tersebut. Berikut contoh konfigurasinya pada router Cisco:
konfigurasi virtual-link di R1 |
konfigurasi virtual-link di R3 |
Virtual-link cukup dikonfigurasikan pada ABR saja. Seperti contoh pada gambar untuk menghubungkan area 4 ke area 0 dengan transit area 3, maka virtual-link cukup dikonfigurasikan pada R2 (ABR area 0 dan area 3) serta R5 saja (ABR area 3 dan area 4).
konfigurasi virtual-link di R2 |
konfigurasi virtual-link di R5 |
Berikut adalah poin-poin penting menganai OSPF virtual-link:
- Virtual-link dapat digunakan untuk menghubungkan area 0 yang terpisah (misal menghubungkan jaringan OSPF pada dua buah gedung yang telah memiliki area 0-nya masing-masing)
- Jika antara suatu area dan area 0 terdapat lebih dari satu area transit, maka virtual-link wajib dibangun pada setiap area transit tersebut.
- Area stub atau NSSA tidak dapat menjadi virtual-link, sehingga wajib menggunakan area standard untuk membangun virtual-link.
- Setelah virtual-link terbentuk, tidak ada lagi pertukaran hello packet melalui virtual-link tersebut. Virtual-link terbentuk dari dua ABR dan memanfaatkan jalur fisik antara keduanya untuk saling mencapai satu sama lain. Selama masih ada jalur fisik yang up diantara kedua ABR, maka vitual link juga akan tetap up. Dengan demikian, maka pertukaran hello packet melalui virtual-link menjadi tidak diperlukan (hello suppressed).
- Pada virtual-link juga dapat ditambahkan autentikasi (plain/md5 encrypted).
GRE tunnel
Generic Routing Encapsulation (GRE) tunnel dapat menjadi alternatif dari virtual-link. Keduanya menggunakan konsep yang sama namun bedanya adalah pada konfigurasinya ia menggunakan sebuah interface virtual tambahan yang disebut tunnel interface. Sebagai contoh, GRE tunnel akan dibangun pada topologi yang sama seperti sebelumnya:
Berikut adalah konfigurasi GRE Tunnel beserta penjelasannya:
GRE tunnel antara R1-R3 |
GRE tunnel antara R2-R5 |
- Seperti virtual-link, tunnel hanya perlu dikonfigurasikan di ABR saja.
- Nama interface tunnel bebas, tidak harus sama untuk setiap router ABR.
- Jika pada virtual-link yang digunakan adalah RID, maka pada interface tunnel yang menjadi source IP adalah IP dari interface fisik pada router ABR itu sendiri dan destinationnya adalah IP dari interface fisik pada router ABR yang lainnya.
- Interface tunnel juga harus diberikan IP addressnya sendiri dan dikonfigurasikan sebagai area 0 pada konfigurasi OSPF.
Tunnel dijadikan bagian dari area 0 pada konfigurasi OSPF di setiap ABR dari setiap area transit.
Yang menjadi pembeda dengan virtual-link adalah GRE tunnel tidak memiliki autentikasi, namun GRE tunnel dapat digunakan pada area stub/NSSA.
0 comments:
Post a Comment